Monday, October 31, 2011

Menjelang Usia Senja



Satu hari di satu senja, kala itu aku sedang menghabiskan waktu menikmati alam didaerah puncak yang berudara dingin, segar dan Indah. Terkenang aku akan keberadaanku di tempat ini, entah sudah berapa puluh kali aku ada disini dan entah sudah berapa puluh tahun yang lalu kala pertama kali menjejakan kaki di Puncak yang sejuk ini.
Satu ingatan terlintas puluhan tahun yang silam, dan itu memberi kesadaran dalam arti usiaku saat ini tidak lagi muda, aku sedang beranjak menjadi tua, usiaku telah menjelang senja.
Mengingat hal ini terhenyak aku dan menyadari betapa cepatnya waktu berlalu, dan berapa lama lagikah waktu yang tersisa yang Tuhan berikan padaku.
Usia senja menakutkan, satu persatu penyakit mulai menghampiri membuat ketakutan itu semakin nyata dan menyengat. sosok wajah segar dari istri tercinta melintas dalam ingatan menyadarkan satu hal berapa lama lagi waktu yang di berikan kepada kami berdua untuk menikmati hari-hari indah berdua.
aaah menjelang usia senja, sesenja suasana hari itu membawa diri kedalam kenangan masa lalu. Aku menyadari dalam tiap obrolan selalu bicara hal masa lalu menjadi suatu yang indah dan itu berarti kami sudah mulai senja, sehingga tidak lagi berani melihat ke depan karena yang tersisa malam pekat yang akan segra menyongsong. Tidak heran si usia senja ini selalu melihat ke pagi siang yang telah liwat dan mengenang semua keindahan yang pernah terjadi. Hari menjelang senja hanya Tuhanlah yang bersama menuntun memasuki malam kelam untuk menyambut mentari pagi di esok hari di alam sana.
Mari....mari .....kita yang sudah mulai senja nikmatilah sisa senja yang masih ada bersama kekasih hati yang Tuhan beri. Mari isi hari dengan lebih berarti agar tidak menjadi sia sia nanti. Tuhan memberkati.