Thursday, November 20, 2014

Ketika waktu berjalan begitu cepat......

Suatu ketika saat aku seorang diri, pikiran melayang layang mundur ketahun tahun dulu dalam kehidupan. Begitu senang mengenang masa-masa saat kecil, semua menyenangkan kehidupan dalam keluarga besar kami 6 orang anak-anak dengan papa dan mama yang selalu berkumpul tiap malam di beranda rumah kami yang kecil. Ada saat kami duduk bercengkrama sambil menikmati minuman ringan saat itu yaitu limun atau sarsaparilla yang sekarang sudah tidak ada lagi. Kadang disaat malam kami bersama memesan mie tek tek didepan rumah dan dimakan beramai-ramai semua sangat menyenangkan. Tanpa terasa semua itu sdh terjadi lebih dari 40 tahun yang lalu. Satu persatu pengalaman dalam relasi kakak adik terbentang seperti layar film yang terus memutar filmnya. Kenangan demi kenangan tergali sangat menyenangkan. Namun aku disadari aku kini telah menjelang usia senja, setengah abad telah kulalui hidup ini, kakak beradik sudah hidup sendiri sendiri dengan keluarganya bahkan kami sudah jarang berkumpul bersama. Papapun sudah lama meninggalkan kami berpulang keSurga. Kami hanya mempunyai mama yang masih hidup sampai saat ini. Aku disadarkan bahwa 2 adik pun telah berpulang keSurga, ah..... cepat sekali waktu berlalu, kenangan masa lalu tinggalah kenangan yang rasanya baru saja terjadi dan ingin sekali mengulanginya lagi.Sekarang kami harus terus berjuang membahagiakan mama yang masih hidup dan berjuang masing-masing untuk keluarga. Kesadran ini mambawa aku ingat akan firman Tuhan bahwa hidup manusia ini benar benar singkat dan cepat sekali berlalu dan ketika ini berlalu hanyalah sisa kenangan dan paling lama hanya akan dikenang sampai 2 keturunan setelah itu tidak ada lagi yang mengenalnya. Memang tempat kita bukanlah didunia ini tempat kita adalah di Surga yang penuh kebahagiaan kesanalah sekarang kita sedang berjalan menanti waktu kita masing-masing. Isilah semua kenagan hidup dengan indah agar indah untuk di kenang.

Ketika Merasa Tuhan jauh

Dalam hidup manusia, perjalanan pengenalan akan Tuhan bisa turun naik mengikuti irama kehidupannya. Ketika perjalanan hidup baik, manusia bisa lupa akan Tuhannya sebaliknya tatkala hidup dirasa kurang begitu baik atau mengancam maka relasi kepada Tuhan meningkat secara tajam, hal itu sepertinya umum terjadi. Semakin sulit hidup manusia maka semakin ia akan mencari pertolongan dalam Tuhan, namun semakin baiknya dan nikmatnya hidup maka Tuhanpun sedikit demi sedikit tergeser bahkan terlupakan. Istilah yang digunakan dalam judul ini ketika merasa Tuhan jauh merupakan suatu statement yang mempunyai arti bahwa sesungguhnya Tuhan tidak pernah jauh dari manusia. Kita hanya merasa jauh dari Tuhan. Dari judul ini ketika merasa Tuhan jauh sebenarnya menyatakan suatu kondisi bahwa saya merasa dalam satu moment kehidupan saya Tuhan terasa jauh. Merasa Tuhan jauh disebabkan oleh banyak hal antara lain adalah karena kurang nya relasi dengan Allah sehingga tidak lagi merasakan getaran Allah dalam bekerja di kehidupan kita. Kedua bisa terjadi karena ada permintaan yang tidak terjawab atau merasa terabaikan. Sebagai contoh yang aku alami adalah; ketika aku terserang sakit batuk yang mengganggu tidur dikarenakan tengorokkan selalu merasa gatal. Satu hal yang aku inginkan waktu itu adalah tenggorokkan berhenti gatal dan bisa tidur, untuk hal ini aku berdoa meminta kepada Tuhan namun selama beberapa hari itu tidak ada perubahan. Tetap tidak bisa tidur karena batuk-batuk, dalam kondisi tidak bisa tidur menimbulkan kekhawatiran lain karena takut penyakit lain timbul karena kurang tidur dengan demikian doa semakin gencar di naikkan. Namun Tuhan diam tiak memberikan jawaban atas doa ini mulailah saya merasakan Tuhan jauh dan tidak perduli….. Apakah benar Tuhan menjauh, secara perasaan kita akan merasa Tuhan jauh tetapi sesungguhnya Tuhan tidak pernah jauh. Merasa jauh karena kita tidak mendapati apa yang kita perlukan. Saat kita merasa Tuhan jauh maka perlu mengkoreksi diri apa penyebabnya. Satu hal yang harus kita sadari adalah Tuhan tidak pernah berubah. Kita tidak bisa merubah Allah sesuai dengan apa yang kita mau, kita harus tetap tunduk kepada Kedaulatan Allah. Allah yang berkuasa bukan kita, Allah yang menentukan hidup kita, Allah memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Saat Tuhan merasa jauh itu adalah jebakkan iblis yang mengoyahkan iman kita. Tatkala kita merasa Tuhan jauh maka iblis mulai merongrong kita dan memperburuk dengan pikiran bahwa Tuhan tidak real, tidak menjawab pergumulanmu, percuma melayani dll. Jebakan jebakkan seperti inilah yang membahayakan kita jadi semakin menjauh dari Tuhan. Ketika kita sebut ketika kita merasakan TUhan jauh berarti itu adalah perasaan kita belaka sebenarnya kitalah yang sedang menjauh dari Allah oleh karens itu sebagai orang percaya waspadalah dan terus bergaul dengan Allah secara pribadi, relasi yang dekat akan membuat kita semakin dekat dengn Allah.