Tuesday, March 24, 2020

Covid 19, why……?


Seluruh dunia di buat hebah dengan kehadiran virus Corona yang membawa begitu banyak kematian di seluruh muka bumi.
Manusia yang selama ini merasa arogan dan menjelajahi bumi serta mengeksploitasi seluruh isinya kini hanya bisa meratap sedih tanpa bisa berbuat apa-apa. 
Dimanakah kedigdayaan manusia ketika diperhadapkan pada situasi bumi yang merona karena gerah. Bahkan Tuhan ingin berbicara kepada setiap kita dengan munculnya corona di tengah hiruk pikuknya manusia.
Ketika bumi telah terganggu keseimbangannya maka mulailah bergoncang untuk menyeimbangkan kembali yang selama ini rusak, sadarkah manusia sudah seberapa jauh kita ikut merusak tatanan dunia demi keserakahan kita umat manusia.
Kini kita hanya bisa mengalirkan air mata, melihat satu persatu saudara kita umat manusia mati tanpa ada keluarga di sisinya bahkan entah dimana kuburnya pun banyak yang tidak tahu, kematian datang menyongsong menghancur leburkan kesombongan umat manusia.
Adakah Tuhan membiarkan ini terjadi terus!!!, masih berapa lamakah kita manusia harus menanggung derita! Dahulu kita mengenal bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, hancur sudah pepatah ini dengan hadirnya Corona. Saat ini bersatu kita hancur berpisah kita selamat, sehingga terjadilah social distance bahkan di beberapa tempat negara lain melakukan lock down kota dan negara mereka.
Apa yang bisa kita ambil hikmahnya, disaat inilah kita perlu untuk menenangkan diri dan mengintropeksi diri dalam segala kesibukan kita. Masing-masing kita belajar untuk duduk diam demi keselamatan kita, namun bersamaan dengan itu membuat kita mempunyai banyak waktu untuk Bersama dengan keluarga dan berdoa. Jangan jangan inikah yang telah hilang dari manusia. Bumi sudah terlalu pusing dengan hiruk pikuk manusia sehingga perlu di hentikan sehingga dimana mana negara semua tiba tiba menjadi sunyi sepi.
Demi tidak tertular maka kita harus memaksa diri untuk taat aturan dimana selama ini seringkali melanggarnya. Dengan banyaknya waktu di rumah membawa kita kembali membaca firman Tuhan dan berdoa. Jangan-jangan inikah yang hilang dari diri manusia.
Tuhan kami sadar dan belajar. Kami sedih takut setiap kali mendengar orang yang kami kenal satu persatu menghadap Engkau. Tuhan ampunilah bumi dan seluruh isinya yang sudah jauh dari rencana MU.
Doa kami biarlah ini semua cepat berlalu dan kami belajar tidak mengulangi kesalahan kami.