Wednesday, August 19, 2015

Gagal Ginjal menggoncangkan.......!

Penyakit Ginjal merupakan penyakit yang menakutkan bagiku, semua kondisi dan keberadaan diriku menuju kepada penyakit ini. Bagaimana tidak, sejak muda aku menyandang hipertensi bertahun tahun dan mencoba pengobatan dengan pelbagai macam treatment dan obat dan akhirnya bisa dikendalikan. Puji Tuhan! Tak lama dari itu mulai ditemukan diriku membawa penyakit keturunan penyakit diabet dan harus mengkonsumsi obat dan selalu mencoba berbagai macam cara diet dan menurunkan berat badan dan menunrunkan kadar gula. Selama ini pula asam urat dalam diriku seringkali naik dan membuat sulit berjalan, dalam kondisi seperti ini mau tidak mau mengkonsumsi obat asam urat dan penahan sakit. Dengan latar belakang demikian dokter memperingatkan hati-hati akan ginjalnya dan saya terus berdoa agar Tuhan jangan timpakan penyakit ginjal dalam hidupku. Waktu terus berlalu dengan pengobatan semua penyakit dapat dikendalikan namun suatu ketika mulai ada tanda tanda kreatinin naik dan juga kadar ureum yang mengindikasikan ginjal bermasalah. Perlahan dan pasti kadar kreatinin setelah beberapa tahun naik sampai diangka 2 dan tidak pernah turun dari angka 2 sedang ureum diambang batas atas. Sampai pada satu saat ketika mendapat tugas pelayanan ke Sydney saya merasakan diri tidak terlalu fit dan pada akhri July saya pergi check darah dan hasil yang keluar begitu mengagetkan kadar kreatinin mencapai angka 9 lebih dan ureum 150, perasaan kuatir mulai timbul dan ada rasa ingin membatalkan pelayanan tetapi tidak mungkin karena semua sudah di rencanakan sedemikian untuk gereja disana. Akhirnya pergilah pelayanan ke Sydney dengan perasaan was was dan terus melakukan diet makan, dengan harapan hasil laboratorium menurun setelah pulang ke Indonesia. Selama disana diet ketat dan berhasil menurunkan 8 kilogram berat badan dan pulang dengan harapan kondisi membaik. Setalah kembali Ke Indonesia maka pada tanggal 5 Agustus 2015 saya kembali ke Dokter Mardi Santoso yang selama ini menangani aku dengan hasil lab yang ternyata tidak berubah, kreatinin dan ureum tetap tinggi malah dokter Mardi mulai kuatir dan meminta aku segra ke dokter Ginjal untuk Obesrvasi. Tanggal 8 Agustus 2015 dengan hati tegang saya kembali mengecheck darah dan periksa ke dokter Ginjal, Hasil hari itu baik turun 2 point lebih jadi kadar menjadi 7,.... dan ureum tetap tinggi. Hasil ini dilihat dokter dan dengan tegas dokter mnegatakan tidak ada jalan "HARUS CUCI DARAH". Ucapan dokter ini sangat memukul dan melemaskan seluruh persendianku dan membuatku langsung lemah lunglai, satu hal yang kulakukan adalah menilpon kakakku yang seorang dokter dan menceritakan padanya. Aku berteriak kepada Tuhan......, aku sedih dan merasa seakan sedang berjalan menuju Maut /kematian. Istriku kuat dan atas dukungan teman memberi kekuatan mungkin diaognosa salah maka aku coba mencari dokter lain sebagai second opinion yang bisa diajak berdiskusi dan ditanya mengenai penyakit ini. Tanggal 10 saya pergi ke rumah Sakit Gading Pluit dan menemui dokter Widodo ahli Ginjal dari beliau karena sejarah diabetes yang ku derita langsung mengatakan kondisi saya harus CUCI DARAH / HEMODIALISA jika tidak akan terjadi komplikasi karena racun sudah tinggi sekali. Hasil USG dikatakan Ginjalku sudah menurun fungsinya mungkin hanya 10% atau malah dibawahnya, mendengar ini lemas semua tubuhku. Aku bergumul keras dan bertanya TUHAN kenapa akhirnya harus aku lalui juga penyakit Ginjal ini bahkan harus melalui cuci darah bagaimana aku membiayainya bukankah berarti sedang berjalan menuju pada kematian. Gagal Ginjal satu berita yang menggoncangkan dan membuat hidup serasa segra berakhir. Bersyukur selama ini ada beberapa rekan yang memberi kekuatan moril, bahkan seorang dokter ahli cancer mengatakan Cuci darah bukan akhir segalanya, manusia bisa tetap hidup seperti biasa dan produktif hanya saja ia harus rutin menyuci darahnya karena ginjal sudah tidak bisa bekerja. HIdup manusia memang ringkih aku terus berdoa pada TUhan agar tidak meninggalkan aku dan menyertaiku dalam menjalaninya. dengan sisa kekuatan tanggal 12 Agustus malam aku di pasangi alat persiapan untuk Cuci darah dan aku terus meminta Tuhan untuk terus semangat. Tanggal 13 Agustus mulailah aku menjalankan therapi Hemodialisa seminggu dua kali. doaku Tuhan kuatkanlah aku meliwati semua ini dan cukupkan semua kebutuhanku. Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil. beri kekuatan pada orang sekitarku khususnya mamaku yang menumpu hidupnya pada diriku ini. TUHAN tolong.....