Monday, July 29, 2024

Type dalam Bekerja

Ada banyak macam type manusia dalam menjalankan kehidupan ini terutama dalam berprilaku dalam lingkungan pekerjaannya. Type yang ada ini adakalanya dalam relasinya tidak selalu selaras adanya bahkan kadang bisa terjadi konflik.

Secara umum sebagai manusia yang mewarisi sifat keberdosaan selalu memiliki kecendrungan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari kesempatan untuk hal yang menguntungkan dirinya. Ini adalah hal yang umum dalam suatu lingkungan pekerjaan.

Banyak orang tidak menyadari type prilakunya dan acapkali bisajuga menimbulkan ketidak sukaan bagi orang lain apalagi yang bersentuhan atau berhubungan dengan nya.


Type -type itu Bisa dikategorikan:

1. Type Mercusar, yaitu type prilaku yang sangat ingin menonjolkan dirinya Baik dalam ucapan maupun dalam berprilaku dalam keseharian. Ingin selalu menonjolkan dirinya dan ingin dihargai dan di terima menjadi seseorang yang dianggap hebat. Mungkin orang type ini tidaklah sehebat dengan apa yang dikatakanya, tidak terwujud dengan apa yang di lakukan atau yang telah dikerjakannya namun orang type seperti ini bisa menutupinya dengan berbicara yang hebat dan meyakinkan orang lain.

2. Type Siput, yaitu Satu type yang tidak pernah berani menonjolkan diri, selalu bersembunyi dalam tempat yang nyaman. Orang type ini bisa jadi mempunyai banyak ide dan pemikiran yang baik namun selalu malu untuk mengemukakannya dan merasa malu, merasa pemikirannya kurang bagus sehingga malu untuk di kemukakannya.  Orang type ini seringkali merasa pemikirannya itu diambil Oleh orang lain dan marah dalam hati namun tidak bisa apa-apa karena tidak ada keberanian.

3. Type Bulldozer, yaitu Satu type yang energik dan apa yang dipikir lalu selalu dikerjakan bahkan tanpa berpikir panjang langsung dikerjakan. Orang type ini seringkali juga tidak terlalu perduli dengan aturan dan menabrak Sana sini yang penting apa yang di pikirkan dapat di wujudkan. Tidak memikirkan secara matang dan mempertimbangkan terlalu jauh baik atau buruk. Type seperti ini memang kadang dibutuhkan untuk merealisasikan suatu rencana yang tertunda tundra di tangan mereka pasti dengan segra akan terwujud.

4. Type Kancil, Sesuai dengan type binatang ini yang lincah dan sedikit nakal alias licik. Type ini bisa memberikan hal buruk jika terpicu Oleh sesuatu yang buruk dan bisa mempengaruhi orang lain. Orang type ini seringkali menggunakan orang lain untuk mencapai misinya. Mereka memperhatikan suatu situasi lalu merencakan sesuatu tetapi menggunakan orang lain dan mengekseskusinya agar maksud dan citanya tercapai. Orang type tersebut selalu menampilkan dirinya pandai dan Baik namun tidak pernah menggunakan tangannya melakukan sesuatu yang akan memberikan citra buruk dan selalu memakai Cara menggunakan tangan orang lain dalam melakukannya. Orang seperti demikian akan menjadi musuh dalam selimut Karena kita tidak pernah tau maksud hatinya dan bisa Saja suatu saat akan menggunakan diri kita juga.

Demikian beberapa type yang bisa kita perhatikan namun tentu saja masih saja ada type lainnya yang tidak disebutkan disini. Dan type ini bisa ada dalam lingkungan kerja kita bahkan dalam lingkungan pelayanan orang Kristen Baik di para church ataupun dalam Gereja sekalipun.

Mari kita juga memperhatikan diri kita apakah kita ada dalam salah satu type seperti ini dan bagaimana kita dapat mengatasinya agar tidak bertindak negatif dan merugikan rekan kerja atau institusi dimana kita berada dan juga bagi diri kita sendiri

Tuhan memberkati


Kelemahan dan kecendrungan

 

Sebagai manusia berdosa maka kecendrungan manusia secara umum adalah melakukan dosa, dengan demikian kecendrungan itu menandai suatu kebiasaan dari keadaan manusia sehingga berbuat seperti itu.

Kesadaran ini sangat baik sehingga membawa kita dan mengajarkan kita untuk berlaku hati-hati dalam hidup ini dalam bertingkah laku. Bagaimana kita mengatasi kecendrungan hidup yang tidak baik ini agar tidak selalu hidup di dalam dosa.

Beberapa kelemahan  dan kecendrungan manusia didalam hidup ini meliputi banyak hal yang tanpa sadar kita lakukan dalam keseharian, hal-hal itu antara lain adalah:

Kebanggaan diri. Yaitu perasaan selalu ingin diterima dan diakui keberadaannya. Sebagai seorang rohaniwan aku pun melihat ini merupakan suatu sisi gelap manusia secara umum. Sebagai seorang rohaniwan seringkali merasa terluka jika tidak dihargai, jika tidak pernah diundang kotbah, tidak pernah diminta pendapatnya, tidak menerima pujian atau diakui hal yang dilakukan dalam pelayanannya.

Iri  hati. Kecenderungan selalu merasa iri hati kepada mereka yang berhasil dalam hidup, dan selalu merasa diri sendiri lebih baik dan bisa lebih baik jika ada kesempatan yang diberikan kepadanya. Merasa iri terhadap mereka yang lebih dikenal, lebih berada dalam hal keuangan, bahkan merasa iri hati terhadap  mereka yang memiliki barang barang yang lebih dari dirinya.

Materi. Berhubungan dengan kebutuhan hidup dan kemapanan hidup, kendati sebagai seorang hamba Tuhan tetap adalah manusia biasa saja yang juga membutuhkan uang dalam hidup ini sehingga tidak heran semua manusia berusaha mencari yang lebih dan lebih lagi agar lumbung-lumbungnya semakin bertambah sehingga mencukupkan kebutuhan hidupnya. Dalam hal demikian maka bisa ada kecendrungan mengejar materi dan ini bisa memberi diri masuk kedalam banyak hal kearah materialistik. Apalagi jika seorang rohaniwan yang materialistik tentu saja tidak baik di mata para jemaatnya, celakanya seringkali tidak merasa diri materialistik karena memang itu kebutuhan wajar manusia.

Kebenaran diri. Merasa diri paling benar dan merasa orang lain selalu salah dan diri benar. Ada kecendrungan merasa orang lain tidak mau mendengar dan menerima pendapatnya, padahal menurutnya pendapatnya sangat baik. Ada kecendrungan selalu mencari dan melihat kesalahan orang lain dibanding dengan mengkoreksi diri. Ada kecenderungan sulit untuk diberitahu dan merasa direndahkan atau ditolak jika pendapatnya tidak diterima.

Waktu. Setiap orang seyogianya mempunyai waktu yang sama sehari 24 jam dan sehari namun banyak orang merasa diri sibuk sehingga kekurangan waktu dan ada kecendrungan merasa orang lain tidak seberat dia dalam menggunakan waktu untuk bekerja, seakan dia yang paling sibuk dibanding dengan yang lainnya. Permasalahannya seringkali kita Ada kecendrungan marah jika dipermasalahkan mengenai waktu karena merasa sudah memberikan waktunya dengan maksimal.

Masih banyak hal lainnya yang muncul dari kebiasaan kita sebagai orang berdosa dalam bertingkah laku dalam hidup ini. Sadar bahwa sebagai orang berdosa sifat keberdosaan ini seringkali melekat dalam diri manusia walau  sudah diselamatkan dan dibebaskan dari dosa namun kecendrungan berdosa selalu muncul dan mendorong kita melakukan dosa.

Dengan menyadari hal ini justru seharunya membawa kita mawas diri dan sadar  serta berhati-hati dalam menyikapinya jangan Sampai terjebak didalamnya dan akhirnya kembali berdosa, namun kita harus menyikapi dengan sebaliknya bahwa menyadari ada kecenderungan negative yang membawa kedalam keberdosaan dengan berlaku dengan hati hati