Thursday, August 21, 2025

Dialog dengan Tuhan

Aku bersyukur dalam hidup ini boleh mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru Selamatku pribadi. Dia adalah Allah dan juga sahabatku yang tidak pernah meninggalkan diriku dan tempat dimana aku boleh bercengkrama denganNYA tanpa ada keraguan dan ketakutan.

Hidup penuh dengan pergulatan dan juga perjalanan iman yang naik turun, tanpa Kristus mendampingi sepertinya tak terbayangkan bagaimana akhir hidupku ini.  Dalam lembah yang terdalam aku diangkatnya menjadi anaknya, dibersihkannya lumpur-lumpur yang melekat dalam tubuhku

Dalam menjalani hidup ini tak pernah sekalipun engkau membiarkan aku jalan sendirian, namun harus ku akui kadang aku yang melupakan engkau yang setia di sisiku. Tatkala aku sedang menikmati keberhasilan hidup yang notabene adalah kesempatan yang KAU berikan aku lupa bersyukur, celakanya tatkala aku terpuruk aku mencari engkau dan menyalahkan Engkau tidak menyertaiku.

Tuhan ampunilah anakmu ini yang tidak mensyukuri semua berkat yang Tuhan sediakan. Banyak yah Tuhan berkat berkat yang tak terhitung yang selalu kau berikan padaku. 

Aku mengenang tatkala kau berikan Weijen sebagai istriku bagaimana Tuhan membentuk kami berdua melewati perjalanan hidup dan pelayanan bersama, dimana saat kami terpuruk dalam ekonomi yang tidak terbayangkan namun nyatanya kami bisa lewati bersama.

Kau berikan Istri yang begitu baik dan mengasihi, mencintai merawat aku tatkala aku harus terpapar penyakit yang menghabiskan dana dan mengintai nyawa, Tuhan hadir melawat dan merawat melalui istriku hingga aku berhasil melewati sakit ginjalku, betapa aku bersyukur......

Namun tidak sampai disitu saja yah Tuhan, dalam perjuangan penyakit ginjal itu berbagai penyakitpun menghampiri dan disitu juga Tuhan turun tangan bahkan memberiku semangat untuk terus melayani. Terima kasih Tuhan.

Sampai satu saat wabah dunia menerpa dimana seluruh dunia terpapar covid yang mematikan, dan kami berdua terpapar, disini aku kehilangan orang yang kucintai istriku Lie Weijen dia berpulag kehadiratmu yang lebih mengasihinya, aku terpuruk yah Tuhan..... yah sangat terpuruk..... hampir setahun aku tidak efektif melayani hanya merenung dikamar, namun kau hadir disana menemani ku dan menuntunku kembali perlahan bangkit.

Tidak sampai disitu yah Tuhan, dalam keterpurukan itu kau memberi sosok baru dalam hidupku yaitu istriku yang sekarang Rinna yang mengasihiku dan juga kukasihi yang mau menemaniku menjanai hidup ini kedepan..... terima kasih Tuhan atas kebaikkanmu dan pemeliharaanmu

Namun perjalanan hidup ini tidaklah mudah banyak cercaan dan penolakan ketika aku akan menikah kembali, seakan akan aku berdosa besar dan bersalah kepada almarhumah istriku Lie Weijen, sementara semasa hidupnya istriku ini sangat tahu aku tidak bisa sendiri dan beramanah jika ia berpulang lebih dahulu mengatakan sebaiknya aku menikah kembali jika Tuhan beri.

Banyak teman pro dan kontra dan tidak sedikit teman baik kami berdua satu persatu menghilang dan tidak lagi berteman seperti dahulu lagi, namun sekali lagi Tuhan dalam hal ini hanya kepadamu saja aku berseru dan bercengkrama, hanya Engkau yang paling tahu diriku.

Tuhan .... dalam masa saat ini meski aku masuk usia pensiun tidak ada sedikitpun kegentaran memasukinya walau aku sadari tidak lagi ada pemasukkan besar seperti lalu, sedikit sudah tangan-tangan orang yang memberi berkat karena memang aku sudah tidak lagi menjabat namun aku tidak mengapa, karena ada Tuhan memakai caranya memeliharaku.

Kesulitan dana.... sudah tentu namun dalam kontak berobat dan membeli obat, namun sekali lagi Tuhan jaga melalui BPJS obat-obat paten selama ini dukungan teman teman berganti dengan obat generik yang didapat gratis dari pemerintah yang memeliharaku. 

Check ke Singapore tempat aku di operasi transplan ginjal dari 4 bulan sekali kini hanya setahun sekali namun Tuhan jaga dengan memberi kesehatan melalui kontrol di RSCM ini semua berkat pemeliharaan Tuhan. Tuhan Engkau benar nyata dalam hidupku dan selalu hadir. Tuhan beri aku kekuatan untuk tidak mengecewakan dirimu dengan terus hidup benar dan menguduskan diri dihadapan Tuhan

Masa semakin tua Tuhan masih memberi aku kesempatan study hingga meraih gelar doktor sangat tidak terbayangkan. Dengan biaya yang cukup besar namun entah dari mana aku bisa membayarnya jika bukan Tuhan yang memberi siapa lagi

aaah..... Tuhan terima kasih

aku tidak mengejar Kekayaan, kehebatan, tidak mengejar kedudukan, jabatan hanya satu yang  kuingini yah Tuhan yaitu hidup benar dan tidak menyakiti hatiMU 

Ajarlah aku hidup benar sesuai dengan firmanmu menjalani hidup hari demi hari dengan melakukan apa yang Tuhan ingin aku lakukan, selebihnya biar Tuhan yang atur hiduku.

Terima kasih Tuhan

Wednesday, August 20, 2025

KEJATUHAN ORANG PERCAYA

Sebagai Orang yang telah diselamatkan oleh kristus Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan juru selamatnya pribadi maka dipastikan orang tersebut percaya bahwa hidup yang ia jalani sekarang adalah anugrah yang Tuhan berikan kepadanya.

Orang percaya ini berusaha menjalani kehidupannya dengan sungguh sungguh mengikuti kebenaran firman Tuhan namun dengan berjalannya waktu heran sekali iman dan kepercayaan orang tersebut tidaklah sekuat seperti tatkala ia baru percaya dan menerima Kristus Yesus.

Segala pengetahuan Alkitab yang ia tahu dan juga segala kebenaran yang ia yakini hanya berhenti sampai dalam benak mereka saja, hanya tinggal slogan tidak terwujud dalam tingkah laku mereka.

Mereka ini bukanlah tidak mencintai Tuhan atau tidak percaya lagi kepada Tuhan, jika berbicara dengan mereka dan melihat semangat mereka tatkala berbicara mengenai kebenaran seringkali masih menggebu dan menunjukkan betapa mereka bersyukur atas keselamatan yang mereka terima dari Tuhan Yesus Kristus, bahkan dari mereka masih bersemangat mengambil pelayananan serius dalam menjalani pelayanannya.

Namun dalam realita kehidupan mereka sepertinya mereka masih ada hati yang percaya dan mau setia pada Tuhan namun dalam menjalani kehidupan ini mereka bisa memisahkan antara pengertian mereka akan Tuhan maksudnya dalam keseharian mereka masih berkecimpung dalam dosa keseharian, yang menjadi kelemahan mereka.

Ironisnya mereka-mereka itu banyak juga yang memegang jabatan penting dalam hal kerohanian, maksudnya mereka itu banyak yang adalah pengerja gereja sebagai aktivis gereja, Majelis gereja bahkan juga hamba-hamba Tuhan

Menyedihkan memang, firman hanya berhenti sampai di pengetahuan mereka dan tidak menjadi gaya hidup mereka dalam menyikapi kehidupan keseharian. Kebanyakan kejatuhan yang mereka hadapi adalah dosa kemunafikan, seksual, keuangan dan juga kedudukan.

Pernah sekali saya berbincang dengan seorang majelis gereja yang sedang bergumul dalam tuntutan hukum karena terjadi penipuan keuangan dalam usaha mereka dengan negara dan tentu saja hal ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang di lingkungan gereja.

Ada pula dalam dalam konteks konseling ditemui beberapa rohaniwan wanita muda yang di lecehkan secara seksual oleh oknum majelis gereja dimana rohaniwan ini praktek di gereja majelis tersebut dan di tempatkan tinggal di rumah majelis tersebut.

Banyak pula para rohaniwan muda yang baru lulus mengejar kesempatan untuk bisa dapat kedudukan yang lebih baik atau mendapatkan penghasilan lebih dengan cara tidak bertanggung jawab menjalankan bagiannya sebagai full timer di gereja tempatnya melayani tetapi lebih banyak menerima tawaran kotbah diluar yang notabene mencari kesempatan untuk ketenaran, kesempatan  atau keuangan yang lebih dari apa yang didapat.

Tidak hanya begitu, betapa banyak para pendeta senior yang tidak ingin mendapat saingan atau menjaga erat posisinya dengan tidak pernah memberi kesempatan pada rohaniwan yuniornya untuk naik, atau di pendetakan, malah tidak kurang banyaknya mereka malah di lengserkan karena tidak taat pada “kehendak” pendeta seniornya. Atau perebutan kedudukan jika ada pemilihan sinode atau apapun dalam kanca mendapatkan kedudukan menjadi orang nomor satu.

Ini semua menjadi satu fenomena umum yang terjadi, bagaimanakah jemaat tidak akan jatuh dan bertumbuh jika sebagai orang percaya kita tidak bisa menyatukan pengetahuan kebenaran firman Tuhan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Fenomena seperti ini seharusnya menjadi satu peringatan bagi kita sebagai orang percaya. Bahwa iblis bekerja luar biasa dan tahu kelemahan kita. Ada yang lemah dalam dosa seksual maka ia akan merongrong agar orang percaya jatuh dengan selalu memberi kesempatan satu situasi yang membuat seseorang jatuh. Demikian juga dengan dosa lainnya.

Dosa demikian mengerikan, jangan anggap diri kita kuat karena seringkali kita merasa kita mengerti kebenaran dan merasa berbuat segala sesuatu untuk Tuhan namun dibalik itu semua motivasi kita salah. Kita bisa membohongi orang di sekitar kita namun ingatlah Tuhan tidak buta.  

Saudara terkasih mari kita bersama waspada bahwa kita ini lemah, tidak ada seorangpun yang kuat tanpa pertolongan Allah dalam hidup kita, jangan pernah andalkan pikiran dan perasaan kita tetapi serahkan pikiran dan perasaan kita kedalam tangan Tuhan.