Keluarga adalah suatu tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita untuk dikerjakan dan dinikmati. Oleh karena itu setiap mereka yang ingin berkeluarga harus berani Bertanggung jawab dalam berkeluarga dan Tuhan akan memberikan anugrah kepada mereka untuk menikmatinya.
Wednesday, June 6, 2012
Waktuku dan waktuNYA
Waktu adalah sesuatu yang tidak pernah mengenal arti mundur, terus maju apapun yang terjadi. Walau kadang terasa lambat, namun kadang kita terheran-heran karena cepat sekali semua berlalu, dan tinggal menjadi kenangan.
Waktu menjadi begitu sangat berharga tatkala waktu yang diberikan hampir habis. Misalnya dalam hidup ini kita sering menunda segala sesuatu tugas yang harus dikerjakan, karena masih banyaknya waktu, namun begitu kita terlena dan waktu berlalu semakin dekat ke dalam batas waktunya, kita merasa begitu tegang dan menyesali akan waktu yang terlewati, dan saat itulah kita merasakan waktu itu sangat berharga.
Dalam kehidupan berkeluarga, seringkali kita juga mengabaikan waktu bersama dengan pasangan. Waktu bersama, dirasa hanya membuang waktu dengan percuma, lebih baik mengejar business yang menghasilkan uang yang berguna bagi kebanyakan orang.
Ada orang demikian menghargai waktu, sehingga setiap detik waktu yang berlalu di perhitungkan dengan cermat, ada yang menggunakan waktu untuk mengejar kepentingan bagi dirinya, tetapi ada juga yang menggunakan waktu dengan membiarkan waktu berjalan dengan sendirinya.
Waktu...... jika tidak diwaspadai akan berlalu secepat angin berlalu. Sekilas memandang kebelakang, rasanya baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas, kemarin ini diadakan reuni, ternyata sudah 31 tahun berlalu. 31 tahun tanpa kita sadari telah berlalu dengan cepat.
Dengan melihat realita cepatnya waktu berlalu, kita mulai berhitung dengan sisanya waktu yang Tuhan berikan kepada kita di dunia ini. Banyak orang merasa begitu ketakutan dengan realita bahwa waktu mereka sudah dekat. Bagi mereka yang mengisi waktu dengan senang dan begitu menyenangi segala hal yang ia miliki akan lebih berat menyongsong "waktu"nya. Berat meninggalkan segala sesuatu yang menyenangi dirinya, yang menjadi miiknya.
Disatu sisi, banyak orang yang menyia-nyiakan waktunya dan hidup didalam kepahitan dan patah semangat, dari antara mereka justru ingin mempercepat "waktunya", namun memang "waktu" ada di tangan si empunya, yaitu Allah diatas sana.
Bagaimana kita mengisi waktu kita sampai di "akhir", itu menjadi lebih penting! Bagaimana menepiskan perasaan galau dan takut akan "waktu" akhir ini. Tidak ada jalan lain yaitu dengan cara mendekatkan diri dengan si empunya "waktu" dan segalanya ini yaitu Allah.
Hidup kita adalah memang hidup di dalam waktu kronos, dimana secara kronologi ada awal dan akhirnya dan tidak ada seorangpun yang tidak mengakhirinya. Tetapi didalam pengenalan kepada yang Maha Kuasa yang tidak terbatas oleh waktu kronos, Ia memiliki waktunya sendiri yaitu waktu kosmos yang tidak terbatasi, segalanya menjadi beda.
Allah yang saya kenal didalam Yesus Kristus datang ke dunia memngajak semua milikNya untuk kembali kepadaNya dan mereka tidak akan terkukung dengan waktu kronos ini, Karena bagi setiap kita yang percaya kepada Yesus Kristus tidak lagi hidup didalam waktu kronos, kita ada didalam waktu Allah, yaitu waktu yang tidak di batasi dalam kekalan. Secara manusia kita akan meliwati waktu kronos ini namum sebenanrnya itu bukan akhir kita, karena setiap kita yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat maka ia akan hidup, ia akan dibangkitkan dan hidup kekal bersamaNya di Sorga.
Tidak ada lagi ketakutan saat menyongsong akhir dari "waktu", karena waktu kita sudah ada didalam waktu kosmos bersama dengan Kristus selamanya. Yang tersisa adalah bagaimana kita menyelesaikan waktu kronos kita dengan melakukan apa yang berkenan dan berguna, yang memuliakan Allah, mari kita kerjakan dengan sungguh.
Labels:
Mengatasi ketakutan kematian
Location:
Jakarta Capital Region, Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment