Masalah yang terjadi antara istri dan mama adalah masalah yang
sering kali terjadi dalam kehidupan kebanyakan rumah tangga. Tidak sedikit
rumah tangga yang berakhir dengan perceraian karena munculnya persoalan ini
dalam rumah tangganya. Namun ada pula yang terus bergumul dengan persoalan ini
sehingga rumah tangga mereka berjalan dengan terseok-seok, hidup tidak layaknya
sebagai sebuah keluarga banyak perang dingin dan konflik didalamnya.
Apakah permasalahan yang sesungguhnya sehingga masalah ini
menjadi begitu krusial dan terjadi di banyak keluarga. Umumnya karena
permasalahan pengertian tentang pernikahan yang berurusan dengan perasaan.
Maksudnya banyak mereka yang menikah tetapi tidak jelas akan konsep menikah
secara kekristenan dan tidak tahu bagaimana menjalankan apa yang firman Tuhan
katakan / role pernikahan yang di laksanakan. Permasalahan muncul tidak saja di
sebabkan oleh mereka berdua suami istri namun juga melibatkan oran tua dan
mertua dengan pengenalannya.
Berdasarkan pada Alkitab Perjanjian Lama pasal 2 mengenai
konsep pernikahan di ayat 24 dan seterusnya bahwa suatu saat nanti mereka akan
meninggalkan orang tua mereka dan bersatu dengan pasangannya untuk menyatukan
diri menjadi satu daging dan apa yang disatukan oleh Allah ini tidak dapat
dipisahkan oleh manusia. Hal ini jelas menajarkan pada setiap manusia bahwa relasi
yang paling lekang dan erat adalah pasangan kita. Karena ada saatnya kita harus
meninggalkan orang tua kita dan bersatu dengan pasangan kita. Saat kita
meninggalkan orang tua kita memberi kita kesadaran bahwa hidup saya kedepan
adalah bersama dengan pasangan saya seumur hidup saya, jauh lebih panjang
waktuya dibanding hidup dengan orang tuaku dulu, dan kita tidak dapat
memisahkan diri dengan pasangan kita sampai maut memisahkan kita.
Banyak orang keliru dalam menanggapi konsep ini, Alkita tidak
pernah mengatakan bahwa berarti kita putus hubungan dengan orang tua, karena
ada ayat lain yang menyatakan kepada kita hormatilah ayah ibumu seumur hidupmu.
Berarti ada perbedaan relasi yang terjadi sekarang antara saya dengan orang tua
saya. Jika dulu saya adalah bagian dari anggota keluarga ayah saya dengan
predikat anak sekarang saya adalah kepala dari keluarga saya sendiri dengan
anak-anak saya kelak, dan relasi saya sekarang dengan orang tua saya adalah
relasi antar 2 keluarga. Konsep ini juga mempunya arti bahwa kita telah menjadi
dewasa dan lepas dari pengaruh orang
tua, kita sudah harus bisa menjalankan keluarga kita sendiri, lepas dari
pengaruh campur tanga orang tua, namun orang tua atau mertua masih menjadi mentor yang boleh
memberikan masukkan kepada kita sebagai orang yang kita hormati.
Konsep diatas tidak hanya harus dimengerti oleh pasangan suami
istri ini saja tetapi juga dimengerti oleh mereka sebagai orang tua maupun
mertua. Dengan pengertian yang benar dan jelas maka permasalahan diatas akan
sangat bisa dihindari.
Permasalahan umumnya terjadi tatkala berkenaan dengan
perasaan, perasaan bahwa orang tua yang sudah melahirkan kita dan memelihara kita
maka haruslah kita berbakti kepada mereka. Dalam hal ini benar kita harus
berbakti dan menghormati serta mencintai mereka, namun harus hati-hati tatkala
berbenturan dengan relasi keluarga inti kita yaitu dengan pasangan kita. Kita
tidak bisa untuk menjalin relasi agar terlihat menghormati orang tua lalu kita
mengabaikan pasangan kita dan menjadikan pasangaan kita orang nomor dua. Ingat
Tuhan menyatukan kita dengan pasangan kita menjadi satu daging yang lekat dan
paling lekat berarti dalam hidup kita tidak ada yang terpenting selain pasangan
kita sendiri.
Orang tua perlu menyadari bahwa anak mereka sudah berkeluarga
dan bersatu dengan pasangannya dan tidak lagi boleh mempengaruhi anaknya dan
kehidupan keluarga anaknya. Mereka tidak bisa menekankan kepada anak untuk taat
kepada orang tua jika tidak durhaka hanya untuk memenuhi impiannya dalam
kehidupan ini. Sebaliknya anak-anak tidak bisa karena sedemikian eklusifnya
hubungan dengan pasangan lalu mengabaikan orang tuanya dan tidak memperdulikan
orang tuanya. Disinilah kita memerlukan kebijaksanaan dari Tuhan untuk
bagaimana berlaku menyikapi hal ini.
Alkitab sebenarnya sudah mengatur bagaimana seharusnya kita
hidup baik dalam berkeluarga maupun dalam kehidupan sosial kita. Pengertian dan
pengenalan firman akan membantu kita menjalani hidup ini dan menghindari semua
polemic yang mungkin saja terjadi.
No comments:
Post a Comment