Tidak terasa kepergianmu sudah berlangsung cukup lama, namun kehadiranmu dalam diriku masih selalu sama dan terasa hangat dalam ingatan.
Wie, aku merindukan dirimu dengan amat sangat. Tidak lagi ada orang yang bisa mengerti seperti dirimu yang mengertiku dan menerimaku apa adanya.
Wie waktu terus berlalu dan kesedihan ini tidak juga berlalu dalam diriku, kadang bisa kuatasi namun seringkali aku masih berderai air mata.
Banyak orang memang memberi simpati namun mulai pudar dengan berjalannya waktu, hanya mereka yang dekat dengan kita yang terlibat secara emosi yang masih rutin menyambangi aku dan bercengkerama dengan aku melalui zoom, telpon bahkan beberapa dengan pertemuan fisik.
Wie tahukah kau, dengan tidak adanya engkau banyak perubahan yang aku lakukan dan yang pasti yang kamu senangi dan kau harapkan selama ini.
Contoh simple sejak kamu berpulang ke Sorga aku seringkali jika makan ke Mall atau ketempat kesukaan kita aku sering duduk di tempat biasa kita duduk dan selera makanku berubah menjadi selera makanmu. Kamu Tahu Wie, sekarang aku lebih gemar makan western food karena bisa sendirian, chinese food agak susah karena perlu mengajak orang. Jadi aku sering ke Cafe atau restoran western yang kita suka.
Setiap duduk dan order makanan, taukah kau sekarang aku jadi suka caesar salad, waktu makan ini aku selalu teringatmu dan sampai hari ini setiap suap aku teringat kamu dan tidak terasa airmata mengalir.
Waktu ke restoran Jepang aku selalu pesan Grill Kepala Salmom kesukaanmu begitu pula disana makan sambil meneteskan air mata. Sekarang seleraku berubah mengikuti seleramu.
Wie beberapa konseleemu sekarang ke aku dan gaya konselingmu dan cara kamu dalam metode sekarang banyak yang aku ikuti, ingatkan kamu selalu mengajari aku dulu, kamu tau intuisiku dalam konseling baik tetapi caraku perlu dipoels dan kamu selalu mengajari aku, sekarang tanpa sadar sudah terpoles. Aku berubah Wie.
Saat aku mentok dalam pelayanan aku rindu dekapan dan hiburan darimu yang tidak ada lagi, aku saat ini hanya bisa berteriak kepada Tuhan dan menanti pertolongan Tuhan saja. Aku sangat bersyukur dengan persaudaraan kita dengan group Sumba dimana mereka selalu berusaha hadir dalam setiap hidupku dan melibatkanmu didalamnya. Dan kamu ingat rekan kita Hendro yang tidak pernah seharipun tidak menghiburku dan menelpon aku, ada juga Grace Benny sering bertanya keadaanku.
Wie aku berubah dahulu aku paling benci sendirian dan aku heran kamu dulu suka sendiri, sekarang aku dipaksa harus sendiri, dan sekarang aku berubah aku bisa sendiri dan mengisi waktu sendiri.
Wie banyak hal aku berubah dan lebih suka tenang. Banyak berbicara dengan Tuhan seperti yang pernah kita sharingkan dahulu, bahwa hanya Tuhan yang tahu akan kita, aku ingat kamu selalu menyandarkan diri kepada Tuhan dan ada caramu yang bisa menghadapi orang yang berbeda dengan mu. Aku sekarang juga sudah tidak terlalu perduli dengan hal-hal pengejaran sesuatu dalam hidup, bagiku hidup adalah menyelesaikannya dengan baik seperti dirimu dan sebisa mungkin tidak bergantung kepada orang lain, walau realitanya kita selalu dibantu oleh sahabat sahabat kita.
Aku berubah sekarang lebih tenang dan lebih memikirkan menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar aku dan sudah tidak lagi ragu dan pelit untuk membantu orang. Aku sekarang berubah Wie banyak membantu orang yang membutuhkan. Kamu pasti senang karena prinsip kita income yang kita dapati harus ada outcome untuk mereka yang membutuhkan dan itu aku jalani sekarang.
Terima kasih yah Wie sudah jadi istriku walaupun sudah berpulang Ke Sorga terus memberi perubahan bagi diriku.
Aku mencintaimu selalu..... Peluk cium dari suamimu yang sangat merindukanmu
No comments:
Post a Comment