Ada perkataan atau kata bijak yang sering didengungkan bahwa musuh terbesar dari manusia adalah diri mereka sendiri. Tidak mudah memang mengatasi diri sendiri, mengatasi gelombang emosi diri dan mengontrol kehendak diri serta pengaruh yang ada diluar diri yang begitu besar dan menekan sehingga tidak mampu membandung dorongan-dorongan ini, kita jatuh dalam dosa.
Sebagai manusia berdosa memang
dibelakang ini ada masalah yang paling mendasar yaitu dosa manusia yang sudah
mendasar dan dosa bawaan yang mengontrol diri kita kendati memang dosa kita
sudah ditebus dan dikuduskan oleh darah Kristus namun sifat keberdosaan itu terus
mengikuti dan mempengaruhi kita dalam kehidupan sehari-hari.
Hal inilah yang harus kita sadari
bahwa sifat keberdosaan ini selalu ada dalam diri dan selalu membawa kecenderungan bagi manusia untuk berbuat sesuatu yang berdosa, dan inilah yang
sulit bagi kita untuk mengalahkan diri kita sendiri.
Sebagai contoh dari Alkitab, Rasul
Paulus mengatakan banyak hal baik yang dia ketahui namun tidak selalu hal baik
yang ia lakukan dalam kehidupan. Begitu juga dengan kehidupan kita, sekelas
Rasul Paulus pun mengakui banyak kesulitan sebagai manusia yang harus dihadapi.
Dalam hidup kita banyak sekali
harapan dalam diri yang ingin dicapai, kedudukan, harta kekayaan, pandangan
orang terhadap diri, penerimaan diri dan banyak hal lainnya, sehingga dalam hal
ini seringkali kita tanpa sadar demi mencapai keinginan ini menyerempet hal-hal
berdosa, misalnya menonjolkan diri, meremehkan orang lain, menyenangkan orang
lain atau atasan, melobby orang tertentu untuk mencapai harapannya dan banyak
hal negative lainnya yang bisa dilakukan
tanpa kita sadari muncul dalam diri.
Sebagai orang percaya, baik
rohaniwan, akitvis tidak luput dari permasalahan ini oleh karena itu perlu
kewaspadaan tinggi dalam bertingkah laku dalam menghidupi kehidupan dalam dunia
secular maupun dalam lingkungan pelayanan.
Kesadaran tinggi akan keberadaan
diri ini adalah kedewasaan dalam hal psikologis maupun teologis seseorang, dan
ini tidak lepas dari keinginan belajar terus untuk bertumbuh menyerupai
Kristus. Kehidupan rohani pribadi sangat penting, untuk membawa kita makin
mengenal diri. Bersandar pada Tuhan dan mendengar suara Tuhan menjadi syarat
mutlak. Kesimpulan yang boleh kita ambil adalah terus bergaul erat dengan Tuhan
untuk semakin mengenal Allah dan dengan mengenal Allah semakin tau kehendak
Allah pada manusia juga membawa kita mengenal diri kita sebagai manusia
berdosa.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment