Mudah sekali bagi seseorang mengadakan Mengasihi...
Apakah memang dalam mengasihi seorang semudah kata-kata? Tentu tidak saudara. Mengasihi itu adalah suatu perjuangan panjang dan kerendahan hati yang laur biasa yang harus di kerjakan.
Mengasihi itu sangat erat hubungannya dengan persaaan kita, persaaan nyaman kita, persaaan penerimaan terhadap diri kita Dan juga pemenuhan akan kebutuhan kita dari seseorang.
Tatkala kita tersakiti oleh mereka yang kita kasihi apakah kita tetapi mengasihi ya? Tatkala kebutuhan kita tidak terpenuhi apakah kita Masih mengasihinya. Jika ya... Apakah kasih itu bergantung pada diri kita? Atau diri orang yang kita kasihi atau kah ada hal lainnya....?
Secara umum manusia mengasihi dengan syarat tertentu, saya mengasihi seseorang yang memberikan daya tarik luar biasa kepada diri saya, itu mengasihi yang berdasar kepada ketertarikan fisik. Mengasihi seseorang karena kebaikkan yang selalu kita terima, perhatian dan bantuan yang selalu kita terima dari orang tersebut, kasih yang karena kebutuhan kita terpenuhi....?
Kalau begitu alangkah dangkalnya kasih kita yang hanya berorientasi kepada diri kita sendiri. Bukankah dengan demikian kita itu egois, yaitu hanya mengasihi sebagai balasan dari sesuatu yang kita terima dari orang lain.
Sebagai orang percaya, Orang Kristen, kita melihat contoh jelas dari Yesus Kristus yang mengasihi justru mereka yang menyalibkanNYa. Kasih yang tanpa syarat kepada manusia yang memang ingin Dia selamatkan
Kasih Kristus yang tidak berkesudahan kepada umat manusia yang selalu menyakiti diriNya Dan selalu berdosa ini. Jika kita harus berkaca kepada Kristus maka seyogianya kasih kita itu bukalah kasih yang bersyarat, tetapi kasih Kristus dalam diri kita terpancar keluar dalam relasi kita dengan orang lain.....
Kita mengasihi orang lain yang mungkin tidak ada relasinya dengan kita, misalnya kita melihat orang yang hidupnya kekurangan yang ada disekitar kita Dan tergerak untuk menolong mereka. Kasih kita kepada mereka yang belum kenal Tuhan Yesus Dan memperkenalkannya kepada Kristus.
Dalam berkeluarga bisakah kita mengasihi pasangan kita dalam segala kekurangannya. Mungkin Dia tidak dapat memenuhi kebutuhan kita atau harapan kita, masihkah kita tetapi mengasihinya dengan semangat kasih yang sama.
Waktu anak-anak kita bertumbuh semakin dewasa namun tidak sesuai dengan harapan kita, masihkah kita mengasihi mereka Dan membimbing mereka terus atau justru kita acuhkan mereka ......
Mari saudara kita kembali memeriksa kasih yang ada dalam diri kita masing-masing Dan terus menjaga kasih Kristus dalam diri kita semakin nyata Dan mengalir dalam hidup kita dengan ditandai kasih kita yang tidak berkesudahan dan tanpa pamrih kepada sekitar kita. TUHAN memberkati
No comments:
Post a Comment