Saturday, August 17, 2024

Sulitnya Mengasihi

 Mudah sekali bagi seseorang mengadakan Mengasihi...

Apakah memang dalam mengasihi seorang semudah kata-kata? Tentu tidak saudara. Mengasihi itu adalah suatu perjuangan panjang dan kerendahan hati yang laur biasa yang harus di kerjakan.

Mengasihi itu sangat erat hubungannya dengan persaaan kita, persaaan nyaman kita, persaaan penerimaan terhadap diri kita Dan juga pemenuhan akan kebutuhan kita dari seseorang.

Tatkala kita tersakiti oleh mereka yang kita kasihi apakah kita tetapi mengasihi ya? Tatkala kebutuhan kita tidak terpenuhi apakah kita Masih mengasihinya. Jika ya... Apakah kasih itu bergantung pada diri kita? Atau diri orang yang kita kasihi atau kah ada hal lainnya....?

Secara umum manusia mengasihi dengan syarat tertentu, saya mengasihi seseorang yang memberikan daya tarik luar biasa kepada diri saya, itu mengasihi yang berdasar kepada ketertarikan fisik. Mengasihi seseorang karena kebaikkan yang selalu kita terima, perhatian dan bantuan yang selalu kita terima dari orang tersebut, kasih yang karena kebutuhan kita terpenuhi....?

Kalau begitu alangkah dangkalnya kasih kita yang hanya berorientasi kepada diri kita sendiri. Bukankah dengan demikian kita itu egois, yaitu hanya mengasihi sebagai balasan dari sesuatu yang kita terima dari orang lain.

Sebagai orang percaya, Orang Kristen, kita melihat contoh jelas dari Yesus Kristus yang mengasihi justru mereka yang menyalibkanNYa. Kasih yang tanpa syarat kepada manusia yang memang ingin Dia selamatkan

Kasih Kristus yang tidak berkesudahan kepada umat manusia yang selalu menyakiti diriNya Dan selalu berdosa ini. Jika kita harus berkaca kepada Kristus maka seyogianya kasih kita itu bukalah kasih yang bersyarat, tetapi kasih Kristus dalam diri kita terpancar keluar dalam relasi kita dengan orang lain.....

Kita mengasihi orang lain yang mungkin tidak ada relasinya dengan kita, misalnya kita melihat orang yang hidupnya kekurangan yang ada disekitar kita Dan tergerak untuk menolong mereka. Kasih kita kepada mereka yang belum kenal Tuhan Yesus Dan memperkenalkannya kepada Kristus.

Dalam berkeluarga bisakah kita mengasihi pasangan kita dalam segala kekurangannya. Mungkin Dia tidak dapat memenuhi kebutuhan kita atau harapan kita, masihkah kita tetapi mengasihinya dengan semangat kasih yang sama.

Waktu anak-anak kita bertumbuh semakin dewasa namun tidak sesuai dengan harapan kita, masihkah kita mengasihi mereka Dan membimbing mereka terus atau justru kita acuhkan mereka ......

Mari saudara kita kembali memeriksa kasih yang ada dalam diri kita masing-masing Dan terus menjaga kasih Kristus dalam diri kita semakin nyata Dan mengalir dalam hidup kita dengan ditandai kasih kita yang tidak berkesudahan dan tanpa pamrih kepada sekitar kita. TUHAN memberkati 

Monday, August 12, 2024

Mengalahkan Diri

Ada perkataan atau kata bijak yang sering didengungkan bahwa musuh terbesar dari manusia adalah diri mereka sendiri. Tidak mudah memang mengatasi diri sendiri, mengatasi gelombang emosi diri dan mengontrol kehendak diri serta pengaruh yang ada diluar diri yang begitu besar dan menekan sehingga tidak mampu membandung dorongan-dorongan ini, kita jatuh dalam dosa.

Sebagai manusia berdosa memang dibelakang ini ada masalah yang paling mendasar yaitu dosa manusia yang sudah mendasar dan dosa bawaan yang mengontrol diri kita kendati memang dosa kita sudah ditebus dan dikuduskan oleh darah Kristus namun sifat keberdosaan itu terus mengikuti dan mempengaruhi kita dalam kehidupan sehari-hari.

Hal inilah yang harus kita sadari bahwa sifat keberdosaan ini selalu ada dalam diri dan  selalu membawa  kecenderungan bagi manusia untuk  berbuat sesuatu yang berdosa, dan inilah yang sulit bagi kita untuk mengalahkan diri kita sendiri.

Sebagai contoh dari Alkitab, Rasul Paulus mengatakan banyak hal baik yang dia ketahui namun tidak selalu hal baik yang ia lakukan dalam kehidupan. Begitu juga dengan kehidupan kita, sekelas Rasul Paulus pun mengakui banyak kesulitan sebagai manusia yang harus dihadapi.

Dalam hidup kita banyak sekali harapan dalam diri yang ingin dicapai, kedudukan, harta kekayaan, pandangan orang terhadap diri, penerimaan diri dan banyak hal lainnya, sehingga dalam hal ini seringkali kita tanpa sadar demi mencapai keinginan ini menyerempet hal-hal berdosa, misalnya menonjolkan diri, meremehkan orang lain, menyenangkan orang lain atau atasan, melobby orang tertentu untuk mencapai harapannya dan banyak hal negative lainnya yang bisa  dilakukan tanpa kita sadari muncul dalam diri.

Sebagai orang percaya, baik rohaniwan, akitvis tidak luput dari permasalahan ini oleh karena itu perlu kewaspadaan tinggi dalam bertingkah laku dalam menghidupi kehidupan dalam dunia secular maupun dalam lingkungan pelayanan.

Kesadaran tinggi akan keberadaan diri ini adalah kedewasaan dalam hal psikologis maupun teologis seseorang, dan ini tidak lepas dari keinginan belajar terus untuk bertumbuh menyerupai Kristus. Kehidupan rohani pribadi sangat penting, untuk membawa kita makin mengenal diri. Bersandar pada Tuhan dan mendengar suara Tuhan menjadi syarat mutlak. Kesimpulan yang boleh kita ambil adalah terus bergaul erat dengan Tuhan untuk semakin mengenal Allah dan dengan mengenal Allah semakin tau kehendak Allah pada manusia juga membawa kita mengenal diri kita sebagai manusia berdosa.

Tuhan memberkati.

Monday, July 29, 2024

Type dalam Bekerja

Ada banyak macam type manusia dalam menjalankan kehidupan ini terutama dalam berprilaku dalam lingkungan pekerjaannya. Type yang ada ini adakalanya dalam relasinya tidak selalu selaras adanya bahkan kadang bisa terjadi konflik.

Secara umum sebagai manusia yang mewarisi sifat keberdosaan selalu memiliki kecendrungan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari kesempatan untuk hal yang menguntungkan dirinya. Ini adalah hal yang umum dalam suatu lingkungan pekerjaan.

Banyak orang tidak menyadari type prilakunya dan acapkali bisajuga menimbulkan ketidak sukaan bagi orang lain apalagi yang bersentuhan atau berhubungan dengan nya.


Type -type itu Bisa dikategorikan:

1. Type Mercusar, yaitu type prilaku yang sangat ingin menonjolkan dirinya Baik dalam ucapan maupun dalam berprilaku dalam keseharian. Ingin selalu menonjolkan dirinya dan ingin dihargai dan di terima menjadi seseorang yang dianggap hebat. Mungkin orang type ini tidaklah sehebat dengan apa yang dikatakanya, tidak terwujud dengan apa yang di lakukan atau yang telah dikerjakannya namun orang type seperti ini bisa menutupinya dengan berbicara yang hebat dan meyakinkan orang lain.

2. Type Siput, yaitu Satu type yang tidak pernah berani menonjolkan diri, selalu bersembunyi dalam tempat yang nyaman. Orang type ini bisa jadi mempunyai banyak ide dan pemikiran yang baik namun selalu malu untuk mengemukakannya dan merasa malu, merasa pemikirannya kurang bagus sehingga malu untuk di kemukakannya.  Orang type ini seringkali merasa pemikirannya itu diambil Oleh orang lain dan marah dalam hati namun tidak bisa apa-apa karena tidak ada keberanian.

3. Type Bulldozer, yaitu Satu type yang energik dan apa yang dipikir lalu selalu dikerjakan bahkan tanpa berpikir panjang langsung dikerjakan. Orang type ini seringkali juga tidak terlalu perduli dengan aturan dan menabrak Sana sini yang penting apa yang di pikirkan dapat di wujudkan. Tidak memikirkan secara matang dan mempertimbangkan terlalu jauh baik atau buruk. Type seperti ini memang kadang dibutuhkan untuk merealisasikan suatu rencana yang tertunda tundra di tangan mereka pasti dengan segra akan terwujud.

4. Type Kancil, Sesuai dengan type binatang ini yang lincah dan sedikit nakal alias licik. Type ini bisa memberikan hal buruk jika terpicu Oleh sesuatu yang buruk dan bisa mempengaruhi orang lain. Orang type ini seringkali menggunakan orang lain untuk mencapai misinya. Mereka memperhatikan suatu situasi lalu merencakan sesuatu tetapi menggunakan orang lain dan mengekseskusinya agar maksud dan citanya tercapai. Orang type tersebut selalu menampilkan dirinya pandai dan Baik namun tidak pernah menggunakan tangannya melakukan sesuatu yang akan memberikan citra buruk dan selalu memakai Cara menggunakan tangan orang lain dalam melakukannya. Orang seperti demikian akan menjadi musuh dalam selimut Karena kita tidak pernah tau maksud hatinya dan bisa Saja suatu saat akan menggunakan diri kita juga.

Demikian beberapa type yang bisa kita perhatikan namun tentu saja masih saja ada type lainnya yang tidak disebutkan disini. Dan type ini bisa ada dalam lingkungan kerja kita bahkan dalam lingkungan pelayanan orang Kristen Baik di para church ataupun dalam Gereja sekalipun.

Mari kita juga memperhatikan diri kita apakah kita ada dalam salah satu type seperti ini dan bagaimana kita dapat mengatasinya agar tidak bertindak negatif dan merugikan rekan kerja atau institusi dimana kita berada dan juga bagi diri kita sendiri

Tuhan memberkati


Kelemahan dan kecendrungan

 

Sebagai manusia berdosa maka kecendrungan manusia secara umum adalah melakukan dosa, dengan demikian kecendrungan itu menandai suatu kebiasaan dari keadaan manusia sehingga berbuat seperti itu.

Kesadaran ini sangat baik sehingga membawa kita dan mengajarkan kita untuk berlaku hati-hati dalam hidup ini dalam bertingkah laku. Bagaimana kita mengatasi kecendrungan hidup yang tidak baik ini agar tidak selalu hidup di dalam dosa.

Beberapa kelemahan  dan kecendrungan manusia didalam hidup ini meliputi banyak hal yang tanpa sadar kita lakukan dalam keseharian, hal-hal itu antara lain adalah:

Kebanggaan diri. Yaitu perasaan selalu ingin diterima dan diakui keberadaannya. Sebagai seorang rohaniwan aku pun melihat ini merupakan suatu sisi gelap manusia secara umum. Sebagai seorang rohaniwan seringkali merasa terluka jika tidak dihargai, jika tidak pernah diundang kotbah, tidak pernah diminta pendapatnya, tidak menerima pujian atau diakui hal yang dilakukan dalam pelayanannya.

Iri  hati. Kecenderungan selalu merasa iri hati kepada mereka yang berhasil dalam hidup, dan selalu merasa diri sendiri lebih baik dan bisa lebih baik jika ada kesempatan yang diberikan kepadanya. Merasa iri terhadap mereka yang lebih dikenal, lebih berada dalam hal keuangan, bahkan merasa iri hati terhadap  mereka yang memiliki barang barang yang lebih dari dirinya.

Materi. Berhubungan dengan kebutuhan hidup dan kemapanan hidup, kendati sebagai seorang hamba Tuhan tetap adalah manusia biasa saja yang juga membutuhkan uang dalam hidup ini sehingga tidak heran semua manusia berusaha mencari yang lebih dan lebih lagi agar lumbung-lumbungnya semakin bertambah sehingga mencukupkan kebutuhan hidupnya. Dalam hal demikian maka bisa ada kecendrungan mengejar materi dan ini bisa memberi diri masuk kedalam banyak hal kearah materialistik. Apalagi jika seorang rohaniwan yang materialistik tentu saja tidak baik di mata para jemaatnya, celakanya seringkali tidak merasa diri materialistik karena memang itu kebutuhan wajar manusia.

Kebenaran diri. Merasa diri paling benar dan merasa orang lain selalu salah dan diri benar. Ada kecendrungan merasa orang lain tidak mau mendengar dan menerima pendapatnya, padahal menurutnya pendapatnya sangat baik. Ada kecendrungan selalu mencari dan melihat kesalahan orang lain dibanding dengan mengkoreksi diri. Ada kecenderungan sulit untuk diberitahu dan merasa direndahkan atau ditolak jika pendapatnya tidak diterima.

Waktu. Setiap orang seyogianya mempunyai waktu yang sama sehari 24 jam dan sehari namun banyak orang merasa diri sibuk sehingga kekurangan waktu dan ada kecendrungan merasa orang lain tidak seberat dia dalam menggunakan waktu untuk bekerja, seakan dia yang paling sibuk dibanding dengan yang lainnya. Permasalahannya seringkali kita Ada kecendrungan marah jika dipermasalahkan mengenai waktu karena merasa sudah memberikan waktunya dengan maksimal.

Masih banyak hal lainnya yang muncul dari kebiasaan kita sebagai orang berdosa dalam bertingkah laku dalam hidup ini. Sadar bahwa sebagai orang berdosa sifat keberdosaan ini seringkali melekat dalam diri manusia walau  sudah diselamatkan dan dibebaskan dari dosa namun kecendrungan berdosa selalu muncul dan mendorong kita melakukan dosa.

Dengan menyadari hal ini justru seharunya membawa kita mawas diri dan sadar  serta berhati-hati dalam menyikapinya jangan Sampai terjebak didalamnya dan akhirnya kembali berdosa, namun kita harus menyikapi dengan sebaliknya bahwa menyadari ada kecenderungan negative yang membawa kedalam keberdosaan dengan berlaku dengan hati hati

Wednesday, January 18, 2023

Tahun Baru Pergumulan baru

 

Perjalanan hidup terus berlanjut, detik demi detik, menit ke menit lalu beranjak hari ke hari, minggu bulan dan tanpa terasa setahun sudah Kembali dilewati, apa yang terjadi dengan hidup kita?

Sepertinya tidak terlalu banyak yang berubah dalam beberapa hal, namun bagi beberapa orang mungkin terjadi perubahan drastis dalam hidup ini. Banyak hal yang telah terjadi dalam tahun yang telah kita lewati baik suka maupun duka silih berganti dalam hidup ini.

Usia yang terus menggerogoti kondisi tubuh kita perlahan tetapi pasti mulai terasa dalam kesibukkan sehari-hari. Kita menyadari bahwa kita tidak lagi sekuat dahulu, kita menyadari banyak hal telah berubah dan telah diambil alih oleh generasi muda. Kendati kita terus berpacu dengan kemajuan zaman dan mengiktuinya agar tidak terlibas oleh zaman, namun akhirnya tidak terkejar jua yang ada adalah semakin tertinggal, semua ini adalah proses kehidupan yang dialami oleh semua manusia.

Alkitab pernah menuliskan bahwa segala sesuatu itu adalah sia-sia adanya dan segala sesuatu pernah ada dalam dunia dan perlahan akan lenyap digantikan dengan yang baru, apa yang kita lakukan tidak ada yang baru semua silih berganti. Pertanyaannya apakah kita menghidupinya dengan sia-sia ataukah kita menjalaninya dengan kesadaran penuh bahwa kita sedang menuju ke garis akhir kehidupan dan perlu meninggalkan legasi pada generasi penerus.

Kebergunaan kita adalah tatkal akita menjalaninya sesuai dengan rencana Allah dalam hidup kita namun tidaklah mudah untuk menyadari dan mencari tau apa yang Tuhan ingin kita kerjakan dalam setiap fase kehidupan kita.

Tahun baru, kita harus kembali merevisi hidup dan mempunyai resolusi baru dalam hidup, perlu siap untuk terus mengadakan perubahan hidup. Tahun 2023 ini ada yang mengatakan tahun yang berat namun mungkin menjadi tahun berkah bagi orang lain. Tuhan punya caranya sendiri dalam hidup kita masing-masing yang kadang kita tidak pernah bisa mengerti. Jika kita jujur dalam hidup kita dan melihat tahun tahun yang telah kita lalui harus kita akui banyak hal terjadi yang kita tidak mengerti tetapi ada tangan Tuhan disitu. Jadi untuk menghadapi tahun kedepan tetap harus optimis menjalani hidup ini dan berusaha terus berjalan dalam Tuhan dan berelasi erat dengan Tuhan. Jangan selalu melakukan sesuai dengan harapan orang tetapi berubahlah sesuai dengan kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Mari kita menyongsong tahun 2023 ini dengan segala perubahan yang mungkin terjadi dengan terus bersandar kepada Tuhan dan berharap hanya kepadaNYA.

 

Sunday, October 16, 2022

Pengajaran Tuhan dalam pengambilan keputusan

 

Hari ini aku mendapatkan insight baik dalam isi kotbah yang di sampaikan bertepatan dengan apa yang sedang aku gumulkan. Beberapa hari yang lalu aku berkesempatan menginap di rumah seorang Om-ku dan bersamaan dengan itu, datang pula om-ku yang lainnya yang juga berkunjung dan disana kami mengobrol bersama. Sebenarnya itu adalah pertemuan keluarga biasa namun kali ini membawa pemikiran yang berbeda bagi diriku dan juga bertepatan dengan kotbah tadi.

Om-ku keduanya adalah pengusaha besar di Jakarta namun mereka sudah memasuki masa tua mereka alias pensiun. Anak-anak merekapun sudah memiliki bisnis mereka sendiri- sendiri, dan om-ku ini hanya menjadi pemegang saham saja di perusahaannya dahulu dan salah satu om-ku saat pension mendalami teologia di Trinity Singapore dan beliau adalah sahabat dari pendeta tua dari SAAT yang tinggal di Australia

Om-ku yang lain adalah juga pengusaha sukses juga lebih menikmati hidup Bersama istrinya dan mereka menikmati hari-hari tuanya. Keduanya adalah mantan pengurus di gereja besar di Indonesia.

Hal yang sering kami diskusikan adalah percis mengenai apa yang di kotbahkan bahwa mereka menyadari bahwa mereka harus berani memberikan kecukupan bagi hamba Tuhannya yang melayani dan mereka juga ada kekecewaan dengan beberapa hamba Tuhan yang orientasinya kedudukan dan uang belaka dibanding dengan keseriusan melayani.

Dalam diskusi aku sering menyatakan kepada mereka bahwa sebenarnya banyak majeis dan pengusaha yang membedakan antara penginjil dan pendeta,  dan memperlakukan pendetanya berlebihan, sehingga tidak heran banyak penginjil mengharapkan ingin jadi pendeta bukan karena pelayanan dan panggilan tetapi perlakuan special yang mereka Terima sebagai pendeta. Perbedaan yang terlihat adalah dalam gaji dan fasilitas namun sebenarnya banyak hal dalam pelayanan penginjil juga tidak kurang sibuknya. Sehingga tidak heran pula jika banyak pendeta yang tidak mau turun walau sudah masa pensiun dengan pelbagai alasan dan mereka mengakui hal itu memang terjadi.

Namun hal lain yang membuat aku kagum dengan mereka adalah mereka tidak merasa kekayaan mereka itu adalah hal yang bagaimana, bukan mereka pelit tetapi aku sekarang lebih terbuka melihat kesederhanaan mereka. Maksudku mereka punya uang dan kedudukan namun tidak merasa itu sebagai sesuatu yang harus di pertahankan, bahkan urusan bisnispun ditingalkan pada professional dan mereka menikmati pelayanan dan hidup Bersama dengan istri mereka.

Mereka bisa membeli mobil termahal namun Om-ku yang tinggal di Spore memilih naik MRT kemana-mana dan merasa tidak perlu memiliki mobil, walau mereka tinggal di condo yang cukup mahal dan banyak orang berada spore yang tinggal di sana namun bagi mereka bukanlah sesuatu yang bagaimana, mereka hanya memikirkan kenyamanan dan keamanan.

Om ku yang  di Indonesia pun hanya naik mobil honda CRV, padahal untuk membeli lexuspun atau mobil mahal lainnya dia mampu namun diapun hidup dengan kesederhanaan dan tetap melayani walau tidak dalam posisi structural.

Hal yang paling aku pelajari adalah mereka dalam posisi yang sangat tinggi dan dihormati orang bisa melepaskan itu semua dan hidup apa adanya seperti orang biasa saja, namun banyak pelayanan yang mereka kerjakan dengan keberadaannya pada orang di sekelilingnya. Mereka tidak merasa kehilangan kekuasaan atau power syndrome, mereka tidak ambil pusing itu.

Aku sangat senang mendapat pengajaran ini karena akupun mulai memasuki masa pension dan aku berharap bisa tetap melayani walau tidak secara structural dan tidak perlu merasa kehilangan apa-apa.

Tuhan memberi kesempatan pernikahan kedua yang akan kulakukan desember ini  dan sangat di support oleh mereka secara moril dan saya terus terang ada keinginan masa tua ini akan bisa kulaui dengan melayani bersama, sehingga aku berharap calon istriku bisa mengambil pelayanan yang bisa berbareng dengan aku dengan resiko mungkin dia harus meninggalkan posisinya sekarang.

Kotbah kali ini memberi semangat kepadaku untuk tidak perlu memikirkan penghasilan untuk menjadi kaya raya, asal Tuhan cukupkan untuk hidup dan melayani itu sudah cukup bagiku. Aku dikuatkan bahwa Tuhan juga akan menjaga hambaNya melalui orang orang di sekitar pelayanannya untuk menjaga dan memberi kehidupan yang layak bagi hambaNYa.

Hal ini memberi kelegaan karena kami akhirnya mengambil keputusan bahwa calonku akan meninggalkan tugasnya sekarang sebagai kepala sekolah yang memakan waktu hidupnya pribadi bahkan membuat dia pun tidak mungkin melayani karena di hari minggupun diganggu tugas - tugas tambahan. 

Kami sepakat akan menyerahkan hidup kami dan menyerahkan pada Tuhan dimana kami boleh melayani Tuhan.

Terima kasih Tuhan memberi konfirmasi melalui firmanNya yang sederhana dalam ibadah tadi kiranya kami tidak salah memutuskan.

Terima kasih TUhan

 

 

Sunday, March 13, 2022

Kesendirian yang menyakitkan

 Sebagai manusia kita diciptakan dengan kasih Allah dan memiliki karakter dan hak sebagai gambar Allah. Kita manusia di ciptakan sebagai mahluk sosial dan juga dikatakan tidak baik manusia itu seorang diri saja. Manusia perlu ada manusia lainnya dalam bersosialisasi dan Tuhan berikan.

Dengan adanya manusia lain dan sosialisasi yang terjadi maka hidup semakin marak dan bergairah melingkupi semua pemikiran dan perasaan yang menjadi satu dan terlihat dari prilaku kita di keseharian dalam berelasi dengan sesama kita

Namun dalam hidup ini ada kalanya kita harus menghadapi apa itu namanya kesepian. Sepasang suami istri yang di tinggal anak-anaknya study atau bekerja di lain kota atau keluar negri maka pasangan ini mulai merasakan kesepian.

Ketika anak satu persatu meninggalkan rumah, mereka membangun rumah tangga mereka masing-masing kesepian mulai menghampiri banyak keluarga, dan mulai memasuki yang namanya menanti kehadiran anak dan cucu untuk mengisi kesepian dan kerinduan yang ada dalam hati ini.

Namun akan tiba saatnya kita menyadari bahwa semua yang kita miliki satu persatu dengan perlahan dan pasti hilang dari genggaman kita, maka saat itulah kita mulai menyadari betapa kita sendirian dan kesepian. Kita sering mengenang masa ketika rumah kita penuh tangisan anak anak, penuh gelak tawa bahkan mungkin juga kata kata keras dan kemarahan yang sering kali muncul dalam berelasi dan konflik, semua itu sudah tidak ada menyisakan kenangan, dan sakitnya hati ini ketika kenangan itu muncul seperti sebuah tayangan film dalam ingatan kita.

Sampai  terakhir orang yang ada di samping kitapun lenyap, maka kesepian dan kesadaran kesendirian ini makin menjadi-jadi. Secara spritual kita mengerti bahwa Tuhan ada selalu menyertai kita dan bersama kita, benar ini menolong tetapi ada saat saat kita sangat butuh manusia lain ada di tengah kita, dan saat itulah kenangan manis akan pasangan kita bermunculan dan akhirnya menyisakan air mata yang ada di pipi, dan sakit hati yang menusuk serta merobek robek hati ini.

Banyak orang yang sedang dalam tahap seperti ini dalam dunia, mereka harus melaluinya sendiri dan terus sendiri sambil menanti saat penyatuan itu kembali terjadi kala Tuhan sudah memanggil pulang. Ada juga ketakutan apakah nanti sang kekasih hati ini masih seperti waktu dia hidup dan hangat menyapa kita karena kita tahu bahwa di dunia sana memang berbeda dengan dunia fana kita ini, semakin di pikir semakin membawa kesedihan dan keribudan yang mendalam dalam hati

Aku yang sedang dalam tahap ini sama seperti saudara lain yang juga dalam kesendirian dan kesepian. Satu kekuatan Tuhan masih ingin kita melakukan sesuatu didunia ini maka hanya bisa melakukan apa yang Tuhan tugaskan dan inginkan. Tidak lagi perlu mencari apa yang dunia atau orang lain katakan. Hanya Tuhanlah benteng kekuatan kita dan penghiburan kita. 

Tuhan beserta kita... amin